Ayo sekolaahhhh!!!!

Banner Special 728x90

Wednesday, May 7, 2014

Makhluk misterius bertaring besar ditemukan dan ditembak mati di Argentina

Pada tanggal 23 Juli 2010, dua peternak di Cerro El Creston, sekitar 40 kilometer barat San Jose de Metan, Argentina, berhasil membunuh seekor makhluk aneh seperti manusia, namun dengan gigi taring yang besar dan tajam. Foto kepala makhluk itu bocor ke publik dan cukup menghebohkan masyarakat Argentina.

Bangkai burung bergigi misterius ditemukan di Iran

Adakah burung yang memiliki baris gigi di mulutnya? Sepengetahuan kita tidak ada. Tetapi, seekor bangkai burung misterius yang bergigi dilaporkan telah ditemukan di kota Meshginsharhr di barat laut propinsi Ardebil, Iran.

Mukjizat ! Tengkorak seorang kakek yang hancur bertumbuh kembali setelah 51 tahun

Mukjizat ! itulah kata yang paling sesuai untuk menggambarkan apa yang terjadi pada seorang pensiunan berumur 72 tahun dari Inggris. Pada tahun 1950an, Gordon Moore mengalami kecelakaan tragis. Sebagian tengkorak bagian atasnya harus disingkirkan. Sejak itu dokter telah menanamkan pelat besi untuk menutupi lubang besar di kepalanya. Tahun 2009 ini, dokter dibuat terkejut karena menemukan tengkorak kepalanya kembali bertumbuh dan menutupi lubang di kepalanya.

Misteri jejak-jejak kaki setan Devon

Pada tanggal 5 Maret 2009, Jill Wade dari Devon, Inggris, dikejutkan dengan adanya jejak-jejak misterius di atas salju di kebun belakang rumahnya. Jejak-jejak ini mengingatkannya kepada sebuah misteri yang terjadi lebih dari 150 tahun yang lalu.

9 peristiwa kebetulan paling mencengangkan

1. Kembaran yang aneh

Sebuah kesalahan komputer menyebabkan dua orang wanita Amerika sama-sama diberi nama Patricia dan diberikan nomor jaminan sosial yang sama. Ketika kedua wanita itu dipertemukan oleh petugas untuk mengklarifikasi kesalahan itu, mereka menemukan bahwa :

Misteri piramida-piramida Tiongkok

Selama puluhan tahun, ada sebuah legenda, atau boleh dibilang rumor, yang beredar di dunia barat kalau di sebuah lokasi terpencil di Tiongkok, ada banyak piramida misterius yang bahkan lebih besar dibanding piramida Mesir.

Selama puluhan tahun, pemerintah Tiongkok dan para arkeolognya telah menyangkal keberadaan piramida-piramida ini, dan penyangkalan ini malah membuat dunia barat semakin tertarik untuk menyelidikinya.

Apakah benar ada piramida di Tiongkok?

Apa yang sesungguhnya tersimpan di dalam piramida-piramida ini?

Mengapa pemerintah Tiongkok menyangkal keberadaannya?

Namun, pada masa space imaging dan google earth, sekarang kita bisa tahu kalau piramida-piramida Tiongkok benar-benar ada, bahkan berjumlah hingga 100 buah. Piramida-piramida ini terletak di propinsi Xaanshi di dekat kota kuno Xian.

The Great White Pyramid
Pada tahun 1983, Bruce Cathie, seorang penulis selandia baru mengaku kalau pemerintah Tiongkok telah mengungkapkan kepadanya kalau piramida-piramida itu benar-benar ada. Namun tidak ada yang misterius, piramida-piramida itu hanyalah kuburan para kaisar.

Dalam bukunya yang berjudul The Bridge to Infinity (1983), Cathie menceritakan asal mula piramida Tiongkok ini mulai dikenal di dunia barat. Semuanya bermula dari pengalaman seorang pilot angkatan udara Amerika bernama James Gaussman.

Saat itu, tahun 1945, Gaussman sedang terbang di antara India dan Tiongkok dalam misi rutinnya. Ketika mesin pesawatnya mengalami masalah, ia harus menurunkan ketinggian. Pada saat itulah ia melihat piramida raksasa Tiongkok yang misterius.

Dalam laporannya, ia mengatakan:
"Aku menerbangkan pesawat mengitari sebuah gunung dan kemudian kami masuk ke lembah. Tepat dibawah kami, terlihat sebuah piramida putih raksasa yang seakan-akan muncul dari negeri dongeng. Piramida itu putih gemerlapan. Mungkin terbuat dari logam atau bebatuan jenis tertentu. Seluruh sisinya berwarna putih. Namun yang paling menarik adalah batu di puncak piramida tersebut - sebuah material berharga seperti mutiara. Aku benar-benar takjub dengan kedashyatan bangunan itu."
Saat itu, boleh dibilang kalau piramida hanya identik dengan Mesir. Jadi, seharusnya laporan Gausmann bisa menarik perhatian lebih banyak peneliti di barat. Namun, Laporan Gaussman hanya berakhir di dalam arsip militer Amerika.

Dua tahun setelah laporan Gausmann, piramida Tiongkok kembali muncul ke permukaan. Kolonel Maurice Sheahan, direktur Trans World Airline mengaku kalau ia juga melihat piramida raksasa Tiongkok itu. Kesaksian Sheahan dimuat di harian New York Times pada 28 Maret 1947 dengan judul artikel "Penerbang Amerika melihat piramida raksasa Tiongkok di pegunungan terpencil di barat daya Xian".

Dalam artikel tersebut, Sheahan mengatakan kalau piramida ini memiliki tinggi 300 meter dengan lebar 450 meter. Jika perkiraan ini akurat, maka piramida ini mengalahkan ukuran piramida Mesir yang hanya memiliki tinggi 135 meter.

Sheahan juga mengatakan kalau piramida ini terletak di lembah di kaki gunungQin Ling sekitar 40 mil barat daya Xian. Di dekat piramida raksasa tersebut, ia melaporkan adanya ratusan gundukan kecil yang juga mirip dengan piramida. Namun kesaksian Sheahan tidak menyebutkan adanya batu seperti mutiara di puncak piramida.

Dua hari setelah artikel itu dimuat di New York Times, Kisah ini dimuat kembali di New York Sunday News. Kali ini mereka menampilkan sebuah foto piramida yang belakangan diketahui sebagai foto yang diambil oleh Gaussman tahun 1945.

Sejak saat itu bangunan ini menjadi objek perdebatan dan spekulasi.

Siapa yang membangunnya?

Untuk apa bangunan itu dibuat?

Tidak ada yang benar-benar tahu pasti karena saat itu, Tiongkok menutup diri dari dunia luar.

Terobosan pertama baru datang beberapa puluh tahun kemudian dari seorang penulis Jerman bernama Hartwig Hausdorf. Dalam bukunya yang terbit tahun 1994 berjudul Die Weisse Pyramide (The white pyramid), ia menampilkan banyak foto piramida-piramida Tiongkok. Hausdorf mengaku kalau ia telah diijinkan oleh pemerintah Tiongkok untuk mengunjungi beberapa lokasi yang dahulunya terlarang untuk mengambil foto-foto tersebut.


Sekarang, piramida-piramida Tiongkok sudah bukan rahasia lagi. Kita bisa melihat piramida-piramida ini dari google earth dan bahkan kita bisa mengunjungi langsung lokasi tersebut.

Berbeda dengan piramida Mesir yang terbuat dari batu-batu besar, piramida Tiongkok boleh dibilang terbuat dari gundukan tanah yang dipadatkan yang dibuat sebagai kuburan para kaisar. Dua diantara piramida yang terbesar dan paling terkenal adalah Qin Shi Huang Mausoleum dan Maoling Mausoleum.

Qin Shi Huang Mausoleum
Mausoleum ini adalah piramida Cina yang terbesar. Tinggi awalnya adalah 76 meter, namun seiring dengan berjalannya waktu, piramida ini terkikis sehingga tinggal 47 meter. Dasarnya memiliki ukuran 357 meter X 354 meter. 

Tempat ini adalah peristirahatan terakhir kaisar Qin Shi huang, raja pertama dinasti Qin yang membangun tembok Tiongkok dan menyatukan seluruh Cina pada tahun 221 SM.


Di dekat piramida ini juga, pada tahun 1974, tiga orang petani yang ingin membuat sumur tanpa sengaja menemukan parit-parit berisi patung-patung teracotta yang sekarang merupakan salah satu lokasi arkeologi paling termahsyur di dunia.


Menurut buku "Records of the Historian: Biography of Qin Shi Huang", sejarawan Sima Qian (145-90 SM) menyebutkan kalau mausoleum ini memiliki ruangan-ruangan yang berisi miniatur-miniatur istana dan paviliun dengan kolam air raksa yang mengalir di bawah langit-langit bertahtahkan permata yang membentuk gambar matahari, bulan dan bintang.

Dengan kata lain, isi mausoleum ini menunjukkan replika dari kerajaan sang kaisar lengkap dengan lima gunung suci di dalamnya.


Para peneliti Tiongkok yang meneliti kandungan tanah di sekitar mausoleum memang menemukan adanya kandungan raksa yang cukup tinggi. Ini mengkonfirmasi kredibiltas tulisan Sima Qian. Menurut catatan Sima Qian, makam ini dibangun ketika Qin Shi Huang masih berusia 13 tahun. Pengerjaannya menggunakan hingga 700.000 pekerja dan diselesaikan dalam 20 tahun.

Para pekerja memindahkan tanah hingga sama tinggi dengan level air di dalam tanah, lalu lantainya dilapisi dengan perunggu cair yang kemudian ditimpa dengan batu sarkofagus. Ketika pengerjaannya selesai, seluruh pekerja yang mengetahui jalan masuk ke makam ini dibunuh untuk menjaga kerahasiaannya.

Hingga hari ini, piramida ini masih menyimpan rahasianya karena pemerintah Tiongkok belum membongkarnya dengan alasan takut merusak beberapa bagian berharga dari kuburan itu.

Maoling Mausoleum
Mausoleum ini, yang kadang disebutpiramida putih besar, memiliki ukuran dasar 222 meter X 217 meter. ini membuatnya menjadi piramida terbesar kedua di Tiongkok.

Piramida ini adalah piramida yang fotonya terpampang di surat kabar New York Sunday news tahun 1947. Dengan kata lain, piramida inilah yang telah dilihat oleh Sheahan, dan mungkin juga oleh Gaussman. Namun, sepertinya Sheahan telah keliru memperkirakan tingginya karena piramida ini ternyata hanya memiliki tinggi sekitar 45 meter.


Mausoleum ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Kaisar Wu yang bernama Liu Che (atau Wu Di) yang memerintah dari tahun 157-87 SM. Ini berarti piramida tersebut telah berusia 2.000 tahun lebih.

Sejarah mencatat kalau dibutuhkan waktu hingga 53 tahun untuk menyelesaikan bangunan ini dan di dalamnya tersimpan banyak objek berharga. Berbeda dengan mausoleum Qin Shi Huang, mausoleum ini telah diekskavasi dan sebagian artefak berharganya disimpan di museum dan dipamerkan.

Walaupun telah diketahui kalau piramida ini sama dengan piramida di foto yang muncul tahun 1947, banyak peneliti masih dibingungkan dengan satu misteri. Menurut Gaussman, ia mengaku melihat adanya material seperti mutiara di puncak piramida itu. Namun, kita dapat melihat kalau puncak piramida ini ternyata datar, seperti terpotong.

Apakah Gausmann berbohong?

Atau, apakah seseorang telah memindahkan puncak piramida tersebut?

Atau mungkin, di suatu tempat di Tiongkok masih ada piramida putih raksasa setinggi 300 meter dengan puncak berkilau yang belum ditemukan?

Arkeolog Tiongkok berhasil menemukan makam kaisar Cao Cao

Sebelumnya kita hanya mengenalnya lewat novel ternama "Romance of the three kingdoms" atau film blockbuster "Red Cliff". Kali ini, Jenderal Cao Cao yang perkasa kembali muncul ke permukaan setelah para arkeolog Tiongkok mengumumkan bahwa mereka mungkin telah menemukan makam pemimpin yang legendaris tersebut.

Kompleks pemakaman yang ditemukan diperkirakan berusia sekitar 1.800 tahun dan dipercaya merupakan tempat peristirahatan terakhir Cao Cao, seorang jenderal cerdas dan pemimpin pada abad ke-3 yang sering ditampilkan dalam kisah-kisah rakyat sebagai politisi yang licik.

Kompleks tersebut ditemukan di desa Xigaoxue di dekat kota Anyang, Propinsi Henan, dan memiliki luas 8.000 kaki persegi. Didalamnya ada terowongan sepanjang 130 kaki yang menuju ke sebuah ruang bawah tanah.


Menurut para sejarawan, kepandaian militer dan politik Cao Cao telah membuat ia mampu membangun negara Wei yang dianggap sebagai negara terkuat dan termakmur di Tiongkok selama periode tiga kerajaan (208 - 280 M) dimana saat itu Tiongkok terbagi kedalam tiga wilayah yang berbeda.

Dalam makam itu ditemukan jasad dua perempuan dan seorang pria serta lebih dari 250 relik selama penggalian yang berlangsung selama satu tahun belakangan.

Jasad pria itu diidentifikasi sebagai seorang pria berumur 60an. Sedangkan dua jasad perempuan itu diperkirakan berusia 50an dan 20an.

Menurut para ahli, jasad pria tersebut adalah Cao Cao yang meninggal pada tahun 220 Masehi di usia 65 tahun. Sedangkan dua mayat perempuan lainnya diduga sebagai permaisuri dan pelayannya.

Di dalam kompleks pemakaman tersebut juga ditemukan lukisan-lukisan batu yang menampilkan kehidupan sosial masyarakat masa Cao Cao. Lalu ditemukan juga sebuah lempengan batu yang berisi ukiran mengenai obyek-obyek kurban dan beberapa barang lain yang dianggap sebagai milik pribadi Cao Cao.


Sebelumnya, sebuah lempengan batu bertuliskan "Raja Wu dari Wei", yaitu gelar yang diberikan kepada Cao Cao setelah ia meninggal, sempat dicuri dari makam tersebut, namun pihak yang berwajib berhasil mendapatkannya kembali.

"Lempeng batu bertuliskan gelar tersebut adalah bukti terkuat yang kami miliki bahwa makam itu adalah milik Cao Cao." Kata Liu Qingzhu, arkeolog dari Chinese Academy of Social Sciences.

"Kami percaya tidak ada satu orangpun yang dapat memiliki relik yang bertuliskan mengenai Cao Cao di dalam sebuah makam sebanyak itu, kecuali, tentu saja makam itu milik Cao Cao sendiri."

Cao Cao yang kita kenal lewat buku-buku dan film adalah pemimpin terakhir dinasti Han timur sebelum akhirnya membentuk negara sendiri pada periode kekacauan politik masa tiga kerajaan.

Ia meninggal pada tahun 220 Masehi di Luoyang, sebuah kota di timur dinasti han dan dianugerahkan gelar sebagai kaisar negara Wei yang didirikannya.

Ayahnya adalah anak adopsi dari kasim kepala di pengadilan kerajaan dan Cao adalah seorang komandan sebuah pasukan kecil sebelum ia diangkat sebagai jenderal setelah berhasil memadamkan pemberontakan yang mengancam kerajaan Han.

Karakter yang menampilkan Cao Cao sering digambarkan sebagai seorang berandalan yang licik dalam novel ternama "Romance of The Three Kingdoms". Karakternya yang licik ini begitu terkenal di Tiongkok sehingga bahkan dijadikan pepatah yang berbunyi "Jika kamu membicarakan Cao Cao, maka Cao Cao akan datang". Selain sebagai jenderal, Cao Cao juga dikenal sebagai seorang penyair.

Kuburan tersebut ditemukan dengan tidak sengaja pada Desember 2008 ketika seorang pekerja dekat Kilin sedang menggali lumpur untuk membuat batu bata. Penemuan itu tidak dilaporkan kepada pemerintah dan pejabat lokal baru mengetahui mengenai penemuan itu ketika lempeng batu yang bertuliskan gelar Cao Cao disita dari seorang penjarah makam.

Source : Enigma